LiputanMetro | Metro – Pemerintah Kota Metro menggelar rapat koordinasi bersama perwakilan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekitar kawasan Masjid Taqwa, Senin (29/04/2025). Bertempat di ruang kerja Wakil Walikota, rapat ini dihadiri sejumlah pejabat OPD, termasuk Kepala Dinas Perdagangan, Satpol PP, hingga Dinas UMKM, serta perwakilan para pedagang.
Wakil Walikota Metro, Rafieq Adi Pradana, menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan kebersihan kawasan Masjid Taqwa yang menjadi ikon kota serta pusat aktivitas keagamaan dan sosial masyarakat.
“Masjid Taqwa adalah simbol Kota Metro. Kita perlu menjaga suasana di sekitarnya tetap bersih, tertib, dan indah. Ini bukan sekadar estetika, tapi juga menyangkut kenyamanan masyarakat,” ujarnya.
Pemerintah menegaskan tidak akan melarang aktivitas berdagang, namun mendorong penataan lokasi dan jam operasional agar tidak mengganggu akses publik, terutama pada saat kegiatan besar keagamaan.
Langkah ini disambut baik oleh para pedagang. Mereka menyampaikan aspirasi, termasuk permohonan zona khusus berjualan dan pelatihan kebersihan lingkungan. Salah satu perwakilan pedagang berharap penataan tetap memperhatikan keberlangsungan usaha mereka.
“Kami mendukung upaya ini, asalkan kami tetap mendapat tempat strategis untuk berjualan dan tetap bisa mencari nafkah,” ungkapnya.
Menindaklanjuti masukan tersebut, Kepala Dinas Perdagangan, Elmanani, menyatakan pihaknya akan melakukan survei lapangan untuk menentukan lokasi strategis bagi PKL, serta mempertimbangkan pembangunan area khusus yang tidak mengganggu aktivitas ibadah.
Rapat ditutup dengan keputusan awal: PKL akan direlokasi ke area Samber Park dan Dekranasda Kota Metro sebagai tempat berdagang yang lebih tertib dan layak.
Langkah ini diharapkan menjadi solusi seimbang antara mendukung ekonomi rakyat kecil dan menjaga kenyamanan kawasan ibadah, serta mewujudkan Kota Metro yang lebih tertib, aman, dan nyaman untuk semua.
(ADV)
