LiputanMetro | Lampung Timur — Suasana duka menyelimuti Bandara Raden Inten II Provinsi Lampung, Senin malam (26/05/2025), saat jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Lampung Timur, Wasinah, tiba di Tanah Air. Warga Desa Hargomulyo, Kecamatan Sekampung itu, menghembuskan napas terakhirnya di Jepang akibat gagal jantung iskemik akut pada Sabtu, 24 April 2025, pukul 01.50 waktu setempat.
Peti jenazah disambut langsung oleh Bupati Lampung Timur Hj Ela Siti Nuryamah, yang hadir dengan mata berkaca-kaca, memeluk keluarga almarhumah dalam pelukan duka. Di tengah isak tangis dan pelukan haru, sang pemimpin menunjukkan empati yang dalam terhadap warganya yang wafat dalam perjuangan di negeri orang.
“Kami semua sangat kehilangan. Almarhumah Wasinah adalah sosok pejuang, pahlawan devisa yang telah berkorban demi keluarga dan daerah,” ujar Bupati Ela dengan suara bergetar.
Pemulangan jenazah dilakukan berkat koordinasi antara KBRI Tokyo, Kementerian Luar Negeri RI, BP2MI, serta komunitas masyarakat Indonesia di Jepang yang turut menggalang dana. Jenazah diterbangkan dari Bandara Narita dengan GA881, transit di Denpasar, lalu dilanjutkan ke Lampung menggunakan GA401.
Wasinah diketahui sebagai PMI overstayer yang tetap bertahan di Jepang demi menyambung hidup keluarganya di kampung halaman. Dedikasi dan perjuangannya mendapat simpati mendalam dari berbagai pihak.
“Bu Wasinah adalah pahlawan keluarga. Ia berjuang dengan segala keterbatasan demi anak dan suaminya. Pemkab akan memastikan keluarga mendapatkan perhatian dan pendampingan, termasuk secara psikologis,” lanjut Bupati yang akrab disapa Mba Ela.
Penyambutan jenazah dilaksanakan secara tertib dan penuh hormat, disertai doa yang menggetarkan suasana. Keluarga almarhumah, terutama suami dan anak-anaknya, tak kuasa menahan tangis di momen penuh keharuan tersebut.
Jenazah direncanakan dimakamkan di kampung halamannya pada Selasa pagi (27/05/2025). Masyarakat Lampung Timur diperkirakan akan hadir memberikan penghormatan terakhir bagi sosok Wasinah seorang pekerja keras, ibu penyayang, dan pahlawan devisa sejati.
(Ari)
