LiputanMetro | METRO, LAMPUNG — Dalam upaya memperkuat pelestarian budaya lokal di tengah derasnya arus globalisasi, Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusarda) menggelar Lomba Bertutur dan Pidato Berbahasa Lampung, Selasa (10/6/2025), bertempat di Aula Dispusarda Kota Metro.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Metro sekaligus Bunda Literasi, Hj. Eni Bambang, S.IP, yang menyampaikan apresiasi tinggi atas penyelenggaraan kegiatan yang dinilainya sangat strategis dalam membangun kecintaan generasi muda terhadap bahasa daerah.
“Melalui lomba ini, kita tidak hanya membangun literasi anak-anak, tetapi juga menghidupkan kembali bahasa Lampung sebagai warisan budaya yang harus dijaga bersama,” ujar Eni dalam sambutannya.
Lomba ini diikuti puluhan peserta dari jenjang SD dan SMP yang menampilkan kepiawaian mereka dalam bertutur dan berpidato menggunakan bahasa Lampung. Para peserta tampil penuh semangat dan percaya diri, mencerminkan semangat menjaga identitas budaya lokal.
Eni juga menekankan pentingnya peran keluarga dan sekolah dalam mendorong anak-anak agar lebih mencintai bahasa daerah. Ia menyatakan bahwa TP PKK Kota Metro siap menjadi mitra aktif dalam setiap program pelestarian budaya daerah.
“Bahasa Lampung adalah kekayaan yang harus ditanamkan sejak dini. Bila tidak, generasi mendatang bisa saja melupakannya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dispusarda Kota Metro, Komarudin, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat identitas budaya di tengah tantangan zaman.
“Kegiatan ini bukan hanya lomba, tapi momentum untuk membangkitkan kecintaan generasi muda terhadap warisan leluhur. Kita ingin mereka tumbuh sebagai generasi yang cerdas dan berakar pada budayanya,” ujarnya.
Ia juga berpesan bahwa kemenangan bukanlah tujuan utama dalam perlombaan ini, melainkan proses belajar, tampil berani, dan mencintai budaya sendiri yang lebih penting.
Acara berlangsung semarak dan inspiratif, diwarnai antusiasme peserta, guru, dan para orang tua. Lomba ini bukan hanya menjadi ajang adu kemampuan berbahasa, tetapi juga sebagai ruang membangun rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap bahasa dan budaya Lampung.
Melalui kegiatan seperti ini, Kota Metro menunjukkan keseriusan dalam menjadikan literasi budaya dan bahasa daerah sebagai fondasi karakter generasi penerus bangsa. (ADV)
