LiputanMetro | Marga Tiga, Lampung Timur – Suasana meriah dan penuh kehangatan mewarnai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-38 Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Marga Tiga, Kabupaten Lampung Timur, Kamis (26/6/2025). Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas warga, peringatan kali ini menjadi momentum reflektif sekaligus inspiratif bagi seluruh elemen masyarakat.
Mengusung tema “Merawat Kebersamaan dan Melanjutkan Pembangunan”, rangkaian kegiatan HUT berlangsung sejak 23 hingga 26 Juni 2025. Tema ini menjadi pengingat akan pentingnya persatuan, serta komitmen bersama untuk mewujudkan Desa Tanjung Harapan yang lebih maju, sejahtera, dan inklusif.
Berbagai acara digelar dengan semangat kolaboratif dan nilai-nilai budaya serta religius yang kental. Dimulai dengan doa lintas agama, perayaan ini menunjukkan kuatnya toleransi antarumat beragama di desa yang dikenal sebagai penghasil lada hitam dan kakao ini.
Malam syahdu diisi dengan sholawatan dan santunan anak yatim, menjadi bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan kemajuan desa selama hampir empat dekade.
Semarak HUT juga dihidupkan dengan beragam lomba dan pertandingan olahraga rakyat seperti gaple antar dusun, turnamen bola voli terbuka, serta sepakbola “Gol Gol Juga” sebagai ajang pencarian bibit unggul pesepakbola desa. Tak ketinggalan, kejuaraan bulutangkis turut mengisi kemeriahan dan mempererat hubungan antarwarga.
Sebagai puncak acara, digelar pagelaran wayang kulit dan ruwatan desa pada malam 26 Juni. Tradisi ini bukan hanya menjadi hiburan rakyat, tetapi juga sarat makna spiritual sebagai ungkapan syukur dan harapan akan keselamatan serta keberkahan bagi desa di masa mendatang.
Kepala Desa Tanjung Harapan, Umar Ali, dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya kepada seluruh panitia dan warga. Ia menyebut bahwa perjalanan 38 tahun ini adalah hasil dari kerja keras dan kebersamaan yang perlu terus dijaga.
“Mari terus kita rawat semangat kekompakan ini agar pembangunan desa lebih terarah dan dirasakan manfaatnya oleh seluruh warga,” ujarnya penuh harap.
Sementara itu, Ketua Panitia HUT ke-38, Wakit Abdul Kohar, menambahkan bahwa seluruh rangkaian kegiatan merupakan buah dari kolaborasi berbagai unsur masyarakat – mulai dari pemuda, tokoh agama, hingga adat.
“Ini adalah bentuk cinta kita kepada desa. Semoga perayaan ini menjadi inspirasi untuk generasi muda dalam membangun desa yang lebih baik ke depan,” tuturnya.
(Ari)
